Langsung ke konten utama

Bunga Anggrek Klasifikasi Anggrek Tanaman Anggrek Hias 2020

Bunga Anggrek Klasifikasi Anggrek Tanaman Anggrek Hias - Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Menurut tempat tumbuhnya, ada 4 jenis anggrek yaitu: 

Anggrek epifit (hidup menempel pada pohon yang menjadi inangnya tanpa merugikan inangnya), lithophytes tumbuh pada batu-batuan, saprophyte (tumbuh pada humus dan daun kering), dan anggrek Terrestrial (hidup di tanah). Namun, kebanyakan anggrek hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. 



Anggrek di daerah yang iklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ - organ nya yang cenderung tebal dan berdaging (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab. Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili. 

Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi ciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral.

Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. 

Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindungi oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik.

Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan. Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek klasifikasi anggrek tanaman anggrek hias

Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga Papua. Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand.

  Batang Anggrek

 Pola batang pada tanaman anggrek terdiri dari dua secara umum, yaitu monopodial atau batang tunggal tanpa ranting disisi kanan dan kiri terdapat daun helai, batang ini dapat tumbuh terus tak terbatas (ex. Vanda, Phaelonopsis), sedangkan yang lainnya adalah simpodial yang pertumbuhan tingginya terbatas dan ketika mencapai limitnya akan disusul tumbuhnya tunas disamping batang tersebut (ex. Dendrobium, Cattleya). 

Pada anggrek simpodial antara batangnya terdapat penghubung yang dinamakan dengan rhizome, umumnya yang berbatang simpodial memiliki tempat penyimpanan makanan yang dinamakan dengan pseudobulb. Ketika batang yang satu telah menua dan habis daunnya, pseudobulbnya tetap aktif dan apabila rhizome diantara tumbuhan tersebut tidak dipotong maka batang yang lebih muda dapat memanfaatkan sari makanan di pseudobulb disebelahnya. Anggrek yang memiliki pseudoblb lebih tahan terhadap kekurangan air tetapi apabila pseudobulb tersebut tertanam dalam media tanamnya akan rentang terhadap kebusukan. 

Akar Anggrek

Berdasarkan tempat hidupnya bisa digolongkan kedalam tiga jenis, yang pertama adalah anggrek epifit atau anggrek yang pada habitat aslinya hidup menempel di tanaman lain, perlu difahami bahwa anggrek bukanlah tanaman parasit yang menghisap sari makanan inangnya, tetapi hanya ikut menempel dan mendapatkan keuntungan dengan hidup di tempat yang tinggi untuk memperoleh cahaya, udara dan nutrisi yang lebih baik dibandingkan hidup di tanah, akar anggrek epifit pada umumnya bersimbiosis dengan jenis mikoriza tertentu. 

Mikoriza ini biasanya adalah sejenis jamur yang mengambil nutrisi dari humus yang akan dipergunakan oleh anggrek, sedangkan jamur tersebut mendapatkan keuntungan hasil assimilasi berupa gula. Yang kedua adalah anggrek tanah atau terestrik, jenis anggrek ini seperti halnya tanaman lain mampu hidup di tanah. 

Tetapi akan lebih baik apabila medianya adalah tanah yang berporous atau berongga dibandingkan tanah pada umumnya, seperti diketahui bahwa anggrek kurang menyukai air yang mengenang karena akan sangat rentang terhadap kebusukan akar dan mudahnya tumbuh jamur. 

Yang ketiga adalah anggrek saprofit yaitu anggrek yang hidupnya mampu menyesuaikan diri dengan humus atau bahan organik lainnya. Anggrek jenis ini seperti halnya anggrek epifit bersimbiosis dengan dengan mikoriza, tetapi akarnya tidak sekuat anggrek epifit dan hanya menempel pada humus saja. 

Anggrek ini tidak memiliki daun sama sekali dan bunganya semuanya berwarna putih, karena tidak melakukan fotosintesa sedangkan nutrisi didapatkan karena kemampuan anggrek tersebut untuk mengambil CO2 dari udara secara langsung sedangkan serapan nutrisi dari akar sangat minim. 

Akar anggrek umumnya lebih besar dibandingkan akar tanaman yang seukuran dengannya. Akar ini lunak, bersifat spongy karena memiliki lapisan velamen, dindingnya licin tetapi pada ujung akar biasanya sedikit lengket. Ujung akar juga bisanya berkedudukan lebih padat dan berwarna hijau cerah atau hijau gelap bergantung kepada bunganya. Biasanya bunga yang gelap akarnya juga sedikit gelap dan yang terang akarnya juga sedikit terang. 

Ujung akar akan mencari tempat yang lebih lembab atau berairan ketika menyentuh media akan cepat menempel. Akar yang mati atau sudah tua berwarna coklat dan ketika dipegang mudah terbawa, kecuali bagian dalam akar sedikit liat. Anggrek juga memiliki akar aerial atau akar yang keluar dari batang dan tidak berada di media, umumnya besar dan bias bercabang.

Daun Anggrek

Daunnya berjenis monokotil yang biasanya tidak memiliki urat daun atau hanya tulang daun memanjang dari pangkal sampai ujung. Ada daun yang helaiannya tipis tapi sebagian besar berdaging atau sukulen, dilihat dari bentuknya ada bermacam-macam, hastate (mata tombak), sagittate (panah), triangular (segitiga), cordate (jantung), trullate (sekop), jarum (subulate), pita (linear) dsb . Daun saling berhadapan setiap tumbuh daun di kanan akan disusul tumbuh daun di kiri juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menanam Tanaman Hidroponik Dengan Menggunakan Media Tanam Jenis Anggrek 2020

Cara Menanam Tanaman Hidroponik Dengan Menggunakan Media Tanam  Jenis  Anggrek - Media tanam yang digunakan pada Anggrek tergantung dari jenis anggrek nya apakah epifit, teresteria atau jenis lainnya. Media tanam dapat berfungsi sebagai penjaga tanaman dari kelembaban akar, penyedia udara dan penahan juga tempat pemegang tanaman sehingga tanaman tidak roboh/tumbang. Media Tanam  Jenis  Anggrek  Jenis media tanam anggrek yang digunakan setiap daerah berbeda - beda tergantung pada kondisi cuaca iklim dan ketersediaan alat tersebut. Syarat untuk media tumbuh pada tanaman anggrek porus pada umumnya mudah untuk menyerap air, tak mudah lapuk, tidak cepat masam, tidak mudah ditumbuhi oleh fungsi dan bakteri, lumut dan tanaman lain, lebih baik menyediakan hara dan umur media minimal empat bulan. Pemilihan media tanaman bunga anggrek di daerah yang dengan curah hujan tinggi sebaiknya menggunakan media tanam yang tidak banyak menyimpan air yaitu seperti pada ...

Penyebab Daun Anggrek Menguning Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Warna Pada Daun Bunga Anggrek 2020

Penyebab Daun Anggrek Menguning  Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Warna Pada Daun Bunga Anggrek - Faktor luar, yang paling penting artinya,adalah ph dari cairan sel yang melarutkan anthoyanin. Jika persentase asamnya tinggi dan pH nya kecil. Tentunya akan tampak warna merah,kalau pHnya naik ( basa ) maka warna bunga akan menjadi biru. Kopigmentasi secara kimiawi anthoxanhin mempunyai hubungan yang dekat dengan anthocyanin, Tetapi kedua zat tersebut memberi kedua warna yang berbeda. Anthoxanthin memberikan warna kuning pucat sampai warna kuning tua.  Anthicyanin dan anthoxanthin kedua – duanya larut dalam cairan sel, Sehingga keduanya warna ini dapat bercampur seperti warna cat. Tetapi ada pula peristiwa yang lain belum begitu diketahui yaitu peristiwa kopigmentasi. Anthoxanthin tertentu yang biasa dapat memberikan warna kuning gading.  Apabila bersama – sama dalam larutan yang sama dengan anthocyanthin bisa menghasilkan warna basa dengan ha...

Menanam Anggrek Dalam Pot Panduan Lengkap Khusus Pemula

Menanam Anggrek Dalam Pot Panduan Lengkap Khusus Pemula - setalah bunga anggerek tumbuh tinggi sekitar 5 cm anggerek dapat segera dipindah ke dalam pot.Berikut ini cara untuk memindahkn anggerek ke dalam pot : 1. Potong - potong media tanam pakis dan serutan kayu sepanjang 5 - 30 cm serta kulit pinus,arang,pecahan genteng,pecahan batu bata,tempurung kelapa dan serabut kelapa sebesar ibu jari. 2. Isi pot dengan kerikil atau bisa juga dengan pecahan genteng sebesar ibu jari sebanyak 1/3 pot. Pot yang digunakan bisa berukuran 6 atau 12 cm. 3.Isilah pot dengan media tanam sampai sekitar 2 cm dibawah bibir pot. 4. Pindahkan anakan anggerek 1 per 1 ke dalam pot untuk satu tanaman hanya 1 pot saja. 5. Berikan pupuk organik atau anorganik sesuai dengan aturan untuk menambahkan nutrisi.Pupuk organik yang digunakan berbentuk cair diaplikasikan dengan cara menyemprotkan sebanyak 1 sampai 2 kali seminggu. 6. Letakkan lah pot tersebut ditempat yang teduh dan hanya bisa menerim...